PADANG LAWAS UTARA,– Mahasiswa kelompok 4 kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Institut Teknologi dan Sains Padang Lawas Utara (ITS PALUTA) Tahun 2024 hari minggu, 19 Mei 2024 melakukan observasi sejarah kerajaan huristak, memang sudah banyak orang yang mengetahui, Tapi sedikit di kalangan muda yang ingin belajar tentang sejarah yang ada di Indonesia, Terutama sejarah-sejarah yang ada di daerah terdekat Ujar Irsanul Hadi Harahap Selaku Ketua Kelompok 4.
Asal usul kerajaan huristak, sejarah kerajaan huristak didirikan pada abad ke-16 oleh keturunan Kekaisaran Kushan dari India, kerajaan ini bercorak beragama Buddha seperti leluhurnya, Pengaruh Islam mulai masuk ke Kerajaan Huristak pada abad ke-19, tepatnya pada sekitar 1825 M. Lambat laun, Islam mulai diterima oleh keluarga kerajaan dan rakyatnya setelah Raja Kali Omar menjadi seorang Muslim.
Sebelum berdiri Kerajaan Huristak, jauh pada abad pertama Masehi telah berdiri Kerajaan Batak, yang telah menjalin hubungan dagang dengan bangsa asing dari berbagai negara, salah satunya dengan pedagang India, Kerajaan Huristak sendiri bersilsilah langsung kepada Kekaisaran Kushan di India Utara, yang rajanya melakukan ekspansi hingga ke Nusantara.
Kerajaan ini didirikan oleh cucu Raja Soduguron (Kerajaan Batta Pannai) pada abad ke-16 dan diperintah oleh Ompu Suhataon sebagai raja pertamanya, Horistak bercirikan Batak-Melayu Tua dan berasimilasi dengan kebudayaan Orissa di India Utara yang bercorak Buddha Siwa, Pada periode kekuasaan raja kedua, kerajaan ini terlibat perang dengan Sultan Siak dan berhasil meraih kemenangan, Kemenangan tersebut membuat wilayah kekuasaan Kerajaan Huristak semakin luas hingga mencakup empat kabupaten, Wilayah yang berada di bawah kekuasaannya adalah Padang Lawas, Padang Lawas Utara, serta dua kabupaten di Provinsi Riau, yakni Rokan Hulu dan sebagain Rokan Hilir sekarang.
Silsilah Raja Kerajaan Huristak
Raja Ompu Suhataon - Sutan Gadoe Mulia Tandang - Raja Mangalengkung -Mangaraja Lela I -Mangaraja Lela II -Kali Omar (Sutan Barumun)
-Baginda Nalobi -Sutan Palaon -Patuan Barumun
-Sutan Managor -Patuan Nagalan Hasibuan -Patuan Tondi Hasibuan.
Kerajaan Huristak mampu bertahan hingga Indonesia merdeka dan bergabung dengan NKRI pada 1947. Sutan Managor, yang meneruskan takhta Patuan Barumun, kemudian meneruskan kerajaan secara adat dan budaya. Pada 2002, tampuk kekuasaan diteruskan oleh Patuan Nagalan Hasibuan, yang memimpin hingga 2015. Setelah itu hingga saat ini, Kerajaan Huristak diwakilkan kepada Patuan Tondi Hasibuan.
Dalam hal ini, tentu penting bagi semua kalangan terkhususnya masyarakat dikecamatan huristak untuk tetap menjaga dan melestarikan peninggalan kerajaan huristak agar anak cucu kita juga mengetahui bahwa didaerah kabupaten padang lawas pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama kerajaan huristak –Ujar irsanul hadi harahap.
Rasydin Hasibuan salah satu tokoh pemuda tabagsel memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada mahasiswa ITS Kab. Paluta yang telah melakukan observasi dan juga mengenalkan kembali sejarah Kerajaan Huristak yang ada di Kab Palas, dan beliau juga menyampaikan betapa penting sejarah kerajaan Bagi generasi muda Karena Kita masih di kelilingi sejarah-sejarah mengenai berdirinya kerajaan di Palas dan Paluta ini, Kapan berdiri dan siapa raja pertama dan apa nama kerajaan tersebut Mungkin jika kita tanya Kepada zaman pemuda sekarang masih banyak yang tidak tahu sejarah kerajaan, bahkan sejarah marganya sendiripun masih banyak tidak tau dari mana asalnya, Ulasnya.
Oleh sebab itu sejarah lebih dari sekadar catatan peristiwa masa lalu, sejarah menjadi kunci untuk memahami dunia saat ini dan masa depan, Cerita panjang kehidupan manusia tercatat dalam sejarah, Setiap peristiwa-peristiwa yang membentuk kondisi dunia saat ini dipengaruhi oleh sejarah di masa lalu, dari masa prasejarah hingga peradaban kuno, perang dan perdamaian, penjelajahan dan penemuan, sejarah telah menjadi catatan penting perjalanan manusia dari zaman ke zaman.
Dengan belajar sejarah, kita dapat mengenali asal-usul kita, memahami pembelajaran dari masa lalu, mengembangkan berpikir kritis, dan menjadi Pemuda yang lebih baik, Tandasnya*(AIS)